Rabu, 16 Maret 2016

Berhentilah Jika Sudah Merasakan 7 Hal Ini. Dia Tidak Layak Diperjuangkan Lagi

Kata saling dalam hubungan adalah harga mati yang harus ada. Saling memahami, pengertian, menerima kekurangan masing-masing, dan bahkan saling memperjuangkan hubungan ketika masalah menghadang. Namun, ada titik yang membuatmu sadar kalau hubungan ini pincang.
Alih-alih sama-sama mencari jalan keluar, dia justru memilih enggan untuk mempedulikan nasib hubungan kalian. Masih bingung apakah harus bertahan atau mengikhlaskan? Saran Hipwee, berhentilah jika 7 hal ini yang kamu rasakan.

1. Semakin lama kamu jadi pihak yang lebih berkorban. Tak terhitung berapa banyak hal yang sudah kamu relakan

Selalu kamu yang berkorban.
Selalu kamu yang berkorban
Pengorbananmu padanya sudah tak terhitung. Abaikan soal pengorbanan yang berupa materi, karena kamu memilih untuk tidak memperhitungkannya. Ada hal yang menurutmu jauh lebih berharga dari sekadar materi, yakni waktu. Saat kamu seharusnya dihadapkan pada kewajiban menuntut ilmu, kamu justru lebih memilih untuk memenuhi permintaannya untuk ditemani. Kamu selalu menyediakan waktumu nyaris 24 jam untuknya. Sayangnya dia tidak demikian. Bahkan ketika kamu sakit pun dia tak peduli. Untuk sekadar siaga di sampingmu dengan obat dan secangkir air putih pun dia enggan.

2. Kalau diingat kamu lebih banyak kecewa. Keluarga dan teman-temanmu juga mengatakan hal yang sama

Mengecewakanmu adalah hal yang lumrah baginya.
Mengecewakanmu adalah hal yang lumrah baginya
Kamu tahu dia kerap bermain hati. Membuat kamu kecewa dengan mendua di belakangmu. Hanya saja demi menjaga hubungan kamu memilih diam. Saat kamu buka suara meminta penjelasan, kata maaf dari mulutnya menjadi penutup perdebatan kalian. Kamu mungkin belum sadar, tak hanya kamu yang terluka. Tapi juga keluarga dan teman-temanmu pun merasa dipermainkan oleh sifatnya yang tak dewasa. Jika membuatmu kecewa adalah hal yang lumrah baginya, masihkah kamu tahan bersamanya?

3. Perjuangan rasanya kamu lakukan sendirian. Dia? Duduk tenang di belakang

Hanya kamu yang memperjuangkan hubungan kalian.
Hanya kamu yang memperjuangkan hubungan kalianvia
Akhir-akhir ini hubuganmu dengannya diambang masalah yang tak ada habisnya. Kamu yang masih mencintainya bersikukuh untuk mempertahankan hubungan kalian yang sudah cukup lama. Sayangnya hanya kamu yang berjuang mempertahankan. Dia seolah enggan peduli dengan nasib hubungan kalian. Tapi juga tak kunjung berani memutuskanmu. Status kamu dan dia semakin tak jelas arahnya.

4. Anehnya cuma kamu yang lebih terganggu. Hidupnya normal-normal saja meski tanpa kamu

Kamu yang lebih gamang ketimbang dia.
Kamu yang lebih gamang ketimbang dia
Situasi hubunganmu dengan dia yang menggantung, membuatmu gamang. Persoalan asmara ini pun sedikit banyak mengganggu aktivitasmu. Hari-harimu jadi makin sendu, hampir tiap hari kamu berkeluh kesah pada teman-temanmu. Sayangnya nasihat mereka padamu untuk segera mengakhiri hubungan dengannya, tak juga kamu indahkan. Sementara berdasarkan orang terdekatnya, dia tampak santai aja menanggapi permasalahan yang menimpa hubungan kalian.

5. Dia membatasi pergaulanmu tanpa alasan yang jelas. Kamu tidak mampu menolak tegas

Posesif yang kekanak-kanakan.
Posesif kekanak-kanakan yang berujung pertengkaran.
Tanpa alasan yang jelas, dia membatasi pergaulanmu. Hubunganmu dengannya sudah tak lagi sehat karena dipenuhi oleh curiga yang kekanak-kanakan. Kamu pergi jalan dengan siapa pun memancing keributan di antara kalian. Semakin lama kamu semakin lelah menghadapi sifat posesifnya.

6. Panggilan sayang sekarang makin langka. Kok lama-lama rasanya cuma berteman ya?

Kamu makin galau karena sudah tak lagi dianggap sebagai pasangannya,
Kamu makin galau karena sudah tak lagi dianggap sebagai pasangannya.
Perhatiannya sudah tak lagi kamu rasakan. Hingga pada satu titik kamu merasa sudah tak lagi dianggap sebagai pasangannya. Di lubuk hatimu yang terdalam, kamu sebenarnya merindukan sifatnya yang dulu. Jangankan kerelaannya mengantar jemputmu seperti dulu, sekadar panggilan sayang darinya pun sudah menjadi harga yang mahal buatmu.

7. Pertanyaan bertahan atau ikhlaskan makin sering datang. Tapi kamu sendiri masih gamang

Kamu hanya perlu mengikhlaskan dia.
Kamu hanya perlu mengikhlaskan dia.
Hubunganmu dengannya semakin berantakan. Tapi kamu enggan mengakhirinya karena masih sayang sama dia. Kamu masih berharap dia bakal berubah dan hubungan kalian bisa terselamatkan. Membiarkan diri terjebak dalam hubungan yang berantakan hanya akan membuatmu terluka. Baiknya kamu yang tegas mengambil keputusan dan perlahan belajar untuk mengikhlaskan dia.

Mengakhiri hubungan bukan berarti kamu berhenti untuk saling menyayangi. Tetapi berhenti untuk saling menyakiti. Rasa sayangmu yang masih besar padanya bisa kamu curahkan sebagai teman. Mengikhlaskan memang tak mudah, tapi itu jalan keluar yang melegakan.

#Hipwee
Share:

1 komentar:

  1. Perkenalkan nama saya zull fikar. Dan saya ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada MBAH JONOSEUH atas bantuannya selama ini dan saya tidak menyanka kalau saya sudah bisa sukses dan ini semua berkat bantuan MBAH JONOSEUH,selama ini, saya yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan saya juga selalu dihina orang2 dan alhamdulillah kini sekaran saya sudah punya usaha Restoran sendiri,itu semua atas bantuan beliau.Saya sangat berterimakasih banyak kepada MBAH JONOSEUH atas bantuan nomor togel dan dana ghaibnya, dan saya yang dulunya pakum karna masalah faktor ekonomi dan kini kami sekeluarga sudah sangat serba berkecukupan dan tidak pernah lagi hutang sana sini,,bagi anda yang punya masalah keuangan jadi jangan ragu-ragu untuk menghubungi MBAH JONOSEUH karna beliau akan membantu semua masalah anda dan baru kali ini juga saya mendaptkan para normal yang sangat hebat dan benar-benar terbukti nyata,ini bukan hanya sekedar cerita atau rekayasa tapi inilah kisah nyata yang benar-benar nyata dari saya dan bagi anda yg ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH JONOSEU di 0823 4444 5588 dan ingat kesempatan tidak akan datang untuk yang ke 2 kalinya terimah kasih..

    BalasHapus

shareinfo91. Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya