Haters adalah Fans Terbaik, Teman adalah Petualangan, Sahabat adalah
Tempat Istirahat. Namun, Keluarga (Ayah, Bunda, Kakak, Adik, Suami,
Isteri, Anak) adalah Rumah Sesungguhnya.
1. Mengejek Jomblo

banyak piliha
Entah
kenapa, sampai saat ini, detik ini saya menulis. Jomblo itu terlihat
menjijikan. Apa salahnya seseorang fokus akan kehidupannya? Mereka punya
keluarga, punya sahabat, punya cita-cita, punya hobi, dsb. Mereka
bahagia dengan keadaannya. Ngapain kamu tiba-tiba masuk dan mengusik
kehidupan dia? Kamu pikir, kamu gak bakalan putus? Kamu pikir pacar kamu
setia? Kamu pikir, kamu berharga buat pacar kamu? Kamu pikir, kamu
bener-bener punya pacar?Kamu pikir, pacar kamu beneran bahagia sama kamu? Kamu pikir kamu bahagia?
2. Sering (Keseringan) Terlalu Sering Posting Kehidupan di Dunia Maya

jalan-jalan
Kalau
kamu memang berniat menyebarkan kebahagiaan atas apa yang kamu capai.
Ajak orang-orang di sekitar kamu. Sesekali pajang boleh, sering juga
boleh, tapi usahakan ajak mereka dikehidupan nyata. Biar tahu betapa
bahagia dan susah kamu sesungguhnya. Bukan cuma kamu ingin di-follow banyak orang tapi gak punya teman di dunia nyata.Harusnya, kamu bisa kasih info supaya orang-orang bisa merasakan kebahagiaan yang kamu rasakan.
3. Pamer Kemesraan

almost
Banyak persepsi atas mem-posting
hal-hal bersama pasangan. Ada yang tujuannya membagikan atau
menginfokan (mau menikah, lagi jalan-jalan bareng, atau apa), ada yang
ingin meyakinkan kepasangannya kalau dia nggak punya seligkuhan di dunia
maya, ada yang pamer pada mantan kalau punya pacar baru, ada yang
sengaja cari perhatian supaya kelihatan “gue bahagia loh udah punya
pacar”. Orang yang terakhir pantas mendapat komentar, “BODO AMAT,
BAHLUL!”. Orang-orang bukan sirik malahan jijik. Tau kan, bukan melihat
hal itu secara romantis malah kelihatan jijik. Hoekk!!4. Sahabat Datang Jika Ada Perlunya Saja

menyindiri
Nah,
entah akun-akun kamfret dari mana, sering banget ada kuote, “Katanya
sahabat, tapi datang pas ada maunya doank”. Saya mau kasih tahu ke kamu.“Semua orang itu punya kehidupan masing-masing!”
Sahabatmu itu punya keluarga, punya hobi, punya teman lain. Kalau dia gak ngabarin saat dia sedih, itu karena dia berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa merepotkan kamu. Kalau dia datang saat kusut, itu karena dia percaya sama kamu kalau kamu bisa kasih solusi/kamu bisa menenangkan dia. Kalau kamu lagi sedih, coba usahakan cari jalan keluar, silakan cerita ke sahabat karena itu hak, tapi jangan membebankan dia. Kamu yang buat masalah, kamu harus belajar tanggung jawab. Kecuali masalah ini kamu buat bareng.
Kalau dia senang-senang sama orang lain tapi gak ajak kamu. Itu karena dia tau, kamu (mungkin) gak akan nyaman kalau diposisi itu. Kalau memang dia akan melakukan hal yang sama-sama kalian suka. Dia juga pasti akan ajak kamu, kalaupun dia lupa, dia akan cari waktu lain untuk bisa ajak kamu.
Bukan salah sahabat kamu, itu salah kamu yang belum siap menjalani kehidupan. Masuk lagi saja ke rahim, jika hidup hanya ingin bergantung.
5. Membandingkan Kehidupan Orang Lain

cetar
Sudah
banyak, banyak, banyak orang Indonesia yang cerdas. Mereka hanya fokus
pada sifat dan sikap positif orang lain. Tapi, kenapa kamu masih bodoh?
Buat apa kamu stalking orang lain hanya untuk menjatuhkan dia?
Takut tersaingi? Yah mapun, kamu tuh memang sudah jauh di bawah dia.
Tolong deh, setiap orang menjalankan kehidupannya dengan caranya
sendiri. Mereka gak salah, lingkungan dan pola pikir yang membentuk
mereka, dan itu juga bukan salah mereka. Mereka juga hanya menampilkan
apa yang ingin mereka tampilkan. Bukan kehidupan mereka yang
sesungguhnya. Jadi, biasa aja. Kepo ke orang? WAJIB! Asalkan hal itu
positif, setidaknya memberikan inspirasi buat kamu.Kalau cuma mau ribet, mendingan kamu terjun ke dasar laut. Toh gak ada yang peduli sama kamu.
#Hipwee
0 komentar:
Posting Komentar